-->
Kamis 17 04 2025

 


Iklan 4

Pemdes Sliyeg Lor Lestarikan Budaya Melalui Ritual Adat Mapag Tamba

SINYAL PENA
Jumat, Februari 28, 2025, Februari 28, 2025 WIB Last Updated 2025-02-28T00:18:29Z

 


Indramayu,Sinyalpena.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Sliyeg lor, Kecamatan Sliyeg. Menggelar ritual adat Mapag Tamba atau upacara penangkal bala padi sebagai salah satu bentuk ikhtiar yang dipercaya masyarakat untuk mencegah atau menangkal serangan hama yang dapat merusak tanaman padi.


Prosesi adat ini masih terus dilaksanakan dan dilestarikan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu, khususnya Desa Sliyeg Lor, Dimana pelaksanaan Mapag Tamba biasanya dimulai ketika usia padi menginjak 40-50 hari.


Kuwu Desa Sliyeg Lor, Yunani menjelaskan, terdapat beberapa perlengkapan yang dipersiapkan sebelum pelaksanaan Mapag Tamba seperti  gayung dan bumbung (wadah tamba yang terbuat dari bambu) berjumlah 23 buah, serta klaras (daun pisang yang dikeringkan) sebagai tutup bumbung.


“Pelaksanaan mapag tamba ada beberapa rangkaian yang dipersiapkan dan Tahlil dan doa bersama dipimpin oleh lebe Tahudin lalu air Tamba diisikan ke dalam bumbung oleh pamong desa,” ungkapnya Yunani , Jumat 28/02/2025

yunani melanjutkan, setelah berbagai persiapan selesai dilaksanakan, kemudian air yang berasal dari 9 sumber mata air dan telah didoakan secara bersama oleh masyarakat dimasukan ke dalam bumbung guna diarak keliling sawah oleh pamong desa sambil sesekali disiramkan ke areal sawah, yang mana pembawa air tersebut seluruhnya laki-laki menggunakan pakaian adat berwarna hitam dengan ikat kepala.


Selain itu, selama prosesi penyiraman air dilaksanakan seluruh peserta tidak diperkenankan untuk bersuara.


Mengucurkan tamba ke sawah, dilaksanakan pada Malam hari, mengingat tradisi ini sudah turun temurun dengan masing-masing kelengkapannya membawa bumbung yang sudah berisi tamba, kemudian setiap peserta yang mengikuti ritual tradisi mapag tamba tidak boleh bersuara selama penyiraman ke tanaman padi di sawah para petani,” tuturnya.


Yunani berharap, prosesi mapag tamba ini dapat terus dilaksanankan sehingga menjadi salah satu ciri khas maupun ikon sehingga dapat mengenalkan keanekaragaman budaya yang dimiliki Indramayu ke masyarakat luas." pungkasnya.


(Ramadan)

Komentar

Tampilkan

Terkini