Indramayu,Sinyalpena.com – Guna menyambut masa tanam padi musim penghujan atau rendeng 2024, Pemerintah Desa Tambi lor, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu menggelar Adat Sedekah Bumi, Rabu 13/11/2024
Melestarikan Adat Budaya Sedekah Bumi merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunianya yang diberikan kepada warga.
Dikatakan Kepala Desa Tambi Lor Hj Erah Wati, Sedekah bumi adalah simbol penghormatan dan penghargaan masyarakat kepada alam sebagai karunia yang besar.
Tanah yang kita pijak setiap hari, kita buang kotoran di situ, kita tanam dan segala sesuatu yang kita lakukan maka kita perlu merawatnya dengan cara memberikan sedekah terhadap bumi kita ini,” katanya.
Sehingga dalam kesempatan ini, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Tambi lor yang kompak berbondong-berbondong ikut serta menghadiri Sedekah Bumi yang dilaksanakan Di halaman Kantor balai desa Tambi lor, Untuk melaksanakan doa bersama,” sambungnya.
“Sekali lagi Kami Pemerintah Desa Tambi lor, menguucapkan terima kasih kepada masyarakat yang hadir serta , Forkopimcam Kecamatan Sliyeg, dan para Tokoh Adat, Agama dan Masyarakat, UPTD Pertanian Sliyeg yang diwakili PPL, Kelompok Tani serta Masyarakat Desa Tambi lor,” imbuhnya.
Pelaksanaan Sedekah Bumi biasa dilaksanakan oleh masyarakat Desa Tambi lor pada saat akan dimulainya musim penghujan dengan ditandainya musim rendeng atau musim tanam pertama di tahun 2025.
Ritual sakral acara adat Sedekah Bumi 2024 yang di gelar Pemdes Tambi lor, Ia lah, Do'a bersama, Pemberian Santunan kepada anak Yatim piatu, Dan Siraman rohani Yg akan di isi Oleh Mubaligh KH. Abdul Wahab Dasuki pengasuh ponpes "AL-WASHILAH" Dari Jakarta
Acara Sedekah bumi sudah merupakan tradisi tahunan. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus juga sebagai doa permohonan masyarakat Desa Tambi lor umumnya diberikan keselamatan, kesehatan, rizki yang melimpah, serta dijauhkan dari wabah penyakit.
Pelaksanaan Sedekah Bumi melibatkan semua elemen masyarakat, mulai dari perangakat desa, para Ketua Rukun Tetangga, Ketua Rukun Warga (RW), tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat desa, Serta tamu Undangan.
(Ramadan)