Indramayu,Sinyalpena.com – Mapag Sri adalah adat budaya turun temurun yang merupakan warisan nenek moyang yang hingga kini masih terus dilestarikan, seperti halnya yang diadakan oleh Pemdes Tugu kidul, Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu.
Tradisi ritual mapag Sri biasanya diadakan disaat menjelang panen padi perdana. Masyarakat kita menyakini bahwa dengan ritual yang dilakukan berharap hasil panen padinya melimpah, selain itu sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada Tuhan yang maha esa atas keberkahan yang didapatnya.
Adat dan budaya Mapag Sri yang diadakan oleh Pemdes Tugu Kidul, Rabu 15/05/2024. Di halaman balai Desanya dengan menggelar kesenian budaya Sandiwara Dwi Warna, Dari desa Santing, kecamatan Losarang. Dengan lakon Dewi Sri yang konon katanya perwujudan dari padi itu sendiri. Dan disamping itu dilanjutkan dengan doa Bersama, mapag Sri oleh tokoh adat setempat dengan memberikan sesaji nasi tumpeng lengkap dengan sesajen lainnya dalam rangka penghormatan dan persembahan kepada Tuhan yang maha esa sebagai wujud syukur kepada-Nya.
Kepala Desa PJ Tugu Kidul Rukadi S.H. mengatakan, dengan kekompakan dan kebersamaan warga untuk diadakannya mapag Sri ini, kami sangat apresiasi dengan baik, dan memang mayoritas warga kami adalah petani, dengan kekompakan itulah alhamdulilah acara mapag Sri untuk tahun ini dapat kami adakan berkat kerjasama dengan karang taruna, BPD, tokoh masyarakat, tokoh adat dan yang lainnya dalam tujuan mendukung acara mapag Sri hingga kami bisa melaksanakannya, Tak Hanya Itu Kami Juga Akan Mengadakan Santunan Anak Yatim piatu yg Jumlah nya kurang lebih 50 anak dalam acara Mapag Sri ini.
” Harapan kami bersama warga petani dalam melaksanakan acara mapag Sri ini, semoga memperoleh hasil panen yang melimpah dan dari hasil panen tersebut dapat dinikmatinya, ” tutur Rukadi.
(Ramadan)