Indramayu,Sinyalpena.com – Peristiwa 3 anak SDN lajer 1 yang tenggelam dan meninggal dunia di sungai Penarikan perbatasan Desa Mekarsari dan Desa Tukdana Kabupaten Indramayu. Kini terbuka takbirnya setelah pihak ketua kwartir cabang Pramuka Indramayu menginvestigasi secara keseluruhan pada hari sabtu bahwa 3 anak SDN lajer 1 yang tengelam bukan dalam giat Pramuka dan tapi kegiatan sekolah murni. Senin 19/02/2024.
Menurut Drs. H. Jajang Sudrajat selaku Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Indramayu memberikan klarifikasi bahwa banyak pemberitaan media sosial maupun media elektronik yang memberitakan 3 anak siswi SDN lajer 1 yang tengelam dan meninggal dunia di beritakan sedang dalam giat Pramuka dan itu tidak benar tapi yang benar dalam kegiatan sekolah murni SDN lajer 1 Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.
"Kalau kegiatan Pramuka itu kegiatan ekstrakulikuler di luar jam pelajaran sekolah, tapi kemarin ada kejadian yang mengakibatkan 3 anak meninggal dunia di laksanakan pada pagi hari masih giat belajar sekolah dan saya tegaskan bahwa kejadian yang menewaskan 3 anak tenggelam dan meninggal dunia bukan dalam kegiatan Pramuka tapi kegiatan murni Sekolah yang bersangkutan, " tegasnya.
Lanjutnya 3 Anak perempuan yang tengelam dan meninggal dunia yaitu SR kelas 5 dan MA kelas 3 dan di temukan meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 2024, dan korban RA kelas 4 di temukan sudah meninggal dunia pada hari Minggu tanggal 18 Pebruari 2024 pukul 19.16. wib.
"Saya tegaskan kembali bahwa dari tiga siswi SDN lajer 1 ini yang meninggal dunia berpakaian olahraga dan tidak memakai atribut Pramuka atau berpakaian Pramuka," pungkasnya.
(Agus Karmat)