-->

Iklan 4

Pemdes Sliyeg Lor Lestarikan Mapag Sri Sambut Masa Panen Padi

SINYAL PENA
Sabtu, Mei 06, 2023, Mei 06, 2023 WIB Last Updated 2023-05-06T05:55:50Z

 


Indramayu, Sinyalpena.com – Mapag Sri adalah adat budaya turun temurun yang merupakan warisan nenek moyang yang hingga kini masih terus dilestarikan, seperti halnya yang diadakan oleh Pemdes Sliyeg lor Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu Jawa barat.


Tradisi ritual mapag Sri biasanya diadakan disaat menjelang panen padi perdana. Masyarakat kita menyakini bahwa dengan ritual yang dilakukan berharap hasil panen padinya melimpah, selain itu sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada Tuhan yang maha esa atas keberkahan yang didapatnya.


Adat dan budaya Mapag Sri yang diadakan oleh Pemdes Sliyeg lor, Sabtu (06/05/2023) di halaman balai Desanya dengan menggelar kesenian budaya  Sandiwara, Jaya baya, dengan lakon Dewi Sri yang konon katanya perwujudan dari padi itu sendiri. Dan disamping itu dilanjutkan dengan doa- doa dalam upacara ritual mapag Sri oleh tokoh adat setempat dengan memberikan sesaji nasi tumpeng lengkap dengan sesajen lainnya dalam rangka penghormatan dan persembahan kepada Tuhan yang maha esa sebagai wujud syukur kepada-Nya.


Kepala Desa Sliyeg Lor Yunani mengatakan, dengan kekompakan dan kebersamaan warga untuk diadakannya mapag Sri ini, kami apresiasi dengan baik, dan memang mayoritas warga kami adalah petani, dengan kekompakan itulah alhamdulilah acara mapag Sri untuk tahun ini dapat kami adakan berkat kerjasama dengan karang taruna, BPD, tokoh masyarakat, tokoh adat dan yang lainnya dalam tujuan mendukung acara mapag Sri hingga kami bisa melaksanakannya.


” Harapan kami bersama warga petani dalam melaksanakan acara mapag Sri ini, semoga memperoleh hasil panen yang melimpah dan dari hasil panen tersebut dapat dinikmatinya, ” tutur Yunani.


Dalam acara mapag Sri tersebut turut Di hadiri  Forkopimcam Sliyeg, berserta personil Pol PP, Kapolsek Sliyeg, berserta  Babinsa dan Lembaga Desa setempat.


(Ramadan)

Komentar

Tampilkan

Terkini