SINYALPENA.COM – Seorang kontraktor berinisial RM mengaku difitnah dan dicemarkan nama baiknya oleh oknum pejabat yang berprofesi sebagai Kepala Sekolah di Kota Bekasi dengan tuduhan pencemaran nama baik dan fitnah.
Tuduhan Kepsek SMP Negeri 1 Kota Bekasi itu ke RM, diduga RM melaporkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri se-Kota Bekasi di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Menurut pengakuan RM, dirinya kaget saat menerima chat WhatsApp dari salah satu Kepsek SMP Negeri tersebut, berinisial M yang menuduh dirinya melaporkan seluruh Kepsek SMP Negeri se kota Bekasi dan sudah pada tahapan pemanggilan terhadap beberapa Kepsek.
“Saya sangat kaget sekali karena saya sama sekali tidak melakukan pelaporan apa pun yang di tuduhkan oleh Kepsek M, ini jelas fitnah dan perbuatan keji terhadap saya,” kata RM, Selasa (18/04/2023).
RM pun meminta bukti surat pelaporan kepada M, apakah benar ada surat pelaporan tersebut atas namanya.
Namun sayangnya M tidak bisa menunjukan surat pelaporan itu dengan alasan surat tersebut tidak bisa difoto dan merupakan surat rahasia negara.
Bahkan kata M, RM melakukan perbuatan pelaporan tersebut ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dilakukan bersama JM.
Sementara RM tidak mengenal sosok yang bernama JM baik secara pribadi atau pekerjaan.
“Lebih aneh lagi saat saya tanya dalam kasus motif apa saya melaporkan semua Kepsek SMP kota Bekasi ke Kejati Bandung, M tidak mau memberikan keterangan dengan jelas,” kata RM kesal.
RM mengaku heran padahal katanya sudah dipanggil ke Kejati tapi tidak mau menyebutkan atas perkara apa dia dipanggil ke Kejati, ucap RM padahal dia sudah hampir setahun RM tidak berkomunikasi dengan M atau Kepala sekolah lainnya.
Untuk itu, RM mengaku dalam waktu dekat ini akan melakukan upaya hukum atas tindakan oknum Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Bekasi tersebut dan JM ke pihak kepolisian dengan tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik.
“Demi harga diri, saya akan upaya jalur hukum agar tidak semua orang asal tuduh, apalagi memfitnah saya tanpa ada bukti jelas dan kuat,” tegasnya.
Saat dihubungi awak media untuk tujuan konfirmasi terkait permasalahan ini baik melalui pesan WhatsApp dan telepon, namun sampai berita ini ditayangkan belum ada tanggapan dan responnya.
(Dwi/SF)
