Indramayu | sinyalpena.com – Sejumlah daerah di wilayah Indramayu, memiliki tradisi dan adat istiadat cukup banyak. Terutama di bidang pertanian, seperti sedekah bumi dan lainnya. Satu lagi tradisi yang biasa dilakukan masyarakat adalah Mapag Tamba.
Desa Tambi Kecamatan Kecamatan Sliyeg, melaksanakan tradisi Mapag Tamba dengan start awal dari kantor desa. Berjalan kaki memutari batas desa. Kamis 02/03/2023
Tradisi yang digelar tersebut dilaksanakan setelah awal musim tanam, dan padi baru beberapa minggu tanam.
Kepala Desa Tambi Tarso menyebutkan, Tradisi Mapag Tamba ini sudah dari dulu yang turun temurun hingga sekarang ini masih di laksanakan. Pihaknya berkomitmen untuk tidak menghilangkan tradisi tersebut.
Selain itu, dirinya juga berharap agar kedepan tradisi seperti ini terus berlanjut.
Dijelaskanya, selain tradisi adat Mapag Tamba, di desa Tambi yang masih ada itu Mapag Sri, Sedekah Bumi, dan Munjungan.
Ada empat tradisi adat yang masih bertahan sampai sekarang. Sampai saat ini masyarakat masih menjalankan tradisi tersebut.
“Tradisi ini memang biasa diselenggarakan di sejumlah wilayah di Indramayu, yakni napak tilas. Kegiatan ini juga mempertahankan nilai-nilai tradisi yang merupakan salah satu potensi wisata,” terang Tarso
Mapag Tamba ini dilakukan seluruh perangkat Desa Tambi dengan mengelilingi batas-batas desa melalui jalan areal pesawahan.
Kegiatan ini dipercaya agar sawah milik petani terbebas dari hama dan mendapat hasil maksimal.
Menurut Tarso, tradisi ini memang diadakan rutin setiap tahun selain Mapag Sri, Sedekah Bumi dan tradisi lainnya.
Namun berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini tradisi kelilingi perbatasan di areal persawahan diikuti seluruh perangkat desa dan sejumlah lembaga lain seperti BPD, LPM, dan karang taruna.
“Acara ini juga mempererat tali silaturahmi perangkat desa, BPD, dan Karang Taruna. Kami berharap dan berdoa kepada Allah agar diberikan hasil yang maksimal khususnya bagi para petani, yang notabene merupakan mata pencaharian utama penduduk Desa Tambi” harapnya.
Dijelaskan Tarso, pihaknya beserta jajarannya berjalan memutari batas desa sejauh kurang lebih 4 kilometer.
(Ramadan)