Lomtim | Sinyalpena.com – Baru baru ini , 2 orang sekdes/aparatur Desa di somasi Oleh Salah satu Forum Wartawan di Lombok Timur untuk memberikan efek jera terhadap perilaku tidak menyenangkan yang sering terjadi kepada wartawan, kini belum lama masalah wartawan lainpun terulang kembali disalah satu Desa Yakni Desa Sukamulia,Kec.Sukamulia Kab.Lombok Timur pada 21/03/2023.
Tantangan dan cobaan terus menimpa dunia Pers, perlakuan tak enak kembali dialami salah seorang Wartawan/Jurnalis Media Online Buser24.com inisial AP dengan disambut kehadirannya oleh oknum Operator Desa yang berlagak PREMAN.
Menurut keterangan AP(Wartawan),saat dimintai keterangan via Whatsapp pribadi oleh Bung Deni Ketua PWDPI NTB , bahwa AP hendak bersilaturahmi/berkunjung menemui Kepala Desa Sukamulia Timur karena AP kenal baik dengan Kepala Desa tersebut, namun saat masuk ke kantor Desa tersebut ,bukannya penyambutan yang baik diterima, justru perlakuan tidak enak diberikan oknum operator yang berlagak PREMAN dengan menendang bangku/kursi sembari meremehkan kehadirannya.tutur AP.
"Niat saya kebetulan ingin mencari kepala Desa, namun beliau tidak ada,Akhirnya saya menanyakan posisi kepala Desa ke beberapa staf, namun saya ditendangi kursi oleh oknum operator yang berlagak PREMAN tersebut," terang AP.Jumat,24/03/2023).
Tak hanya itu, saat perlakuan tak beretika tersebut, didalam ruangan sedang banyak orang, karenanya sebagai jurnalis yang memegang teguh kode etik jurnalistik, AP yang berprofesi sebagai seorang wartawan merasa sangat keberatan dengan tindakan oknum operator Desa Sukamulia Timur yang berlagak PREMAN.
Untuk itu demi nama baik seorang jurnalis / wartawan , perlakuan dan sikap PREMANISME seperti ini harus di tindak tegas agar tidak terulang kembali kepada kawan kawan seprofesi lainnya,"Imbuhnya.
" Atas kejadian tersebut, Bung AS selaku KAPERWIL (Kepala Perwakilan Wilayah) Media Online (Nasional) Buse24.com, juga tergabung di PWDPI Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia ikut mengambil sikap tegas dan akan bersama sama dengan seluruh anggota media juga yang tergabung di PWDPI NTB mengecam keras akan menindak lanjuti masalah Arogansi sikap PREMANISME oknum Operator Desa ini serta sesegera mungkin akan mengambil langkah hukum sembari menunggu itikad baik dari oknum operator desa yang sudah bersifat Insinuatif (bersifat menghina) untuk meminta maaf secara tertulis ataupun lisan,
" Ya, Tindakan ini harus dipertanggungjawabkan, agar tidak ada lagi perilaku yang melecehkan jurnalis/wartawan pada saat menjalankan tugasnya, Baru jadi operator sudah berlagak PREMAN,Bagaimana kalau jadi pejabat yang lebih tinggi,tuturnya.
"Negara ini bukan negara operator desa, sebagai negara hukum kami akan tempuh pula jalur hukum,dan kami tidak akan tinggal diam jika ada anggota/wartawan kami dihina atau dilecehkan oleh siapapun terutama oleh Oknum Operator kelas Tendang Bangku/Kursi begini,"tutup AS.
(Yandis)