Majalengka,Sinyalpena.com – Satreskrim Polres majalengka adakan konferensi pers ungkap perkelahian antar pelajar, Kamis (02/02) di halaman satreskrim Polres Majalengka.
Kapolres Majalengka AKBP Edwin Apandi didampingi Kasat Reskrim AKP Samosir juga Kasi Propam AKP Serjio didepan awak media menyampaikan kebenaran telah terjadinya perkelahian dan tawuran antar pelajar di blok Selasa, pada hari Rabu (01/02) hingga terdapat korban bacokan sajam yang diderita oleh Rian Fadhilah (17) mengalami luka di kepala dan kaki akibat senjata tajam.
Yang dilakukan oleh 2 orang pelaku DK (18) dan DA (18), dan melibatkan 3 orang pelajar yang melakukan pemukulan terhadap korban.
Lebih lanjut Edwin memaparkan perkelahian yang terjadi di blok Selasa desa Mandapa Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka telah melibatkan 25 pelajar dan 11 almamater, yakni, SMK Tridaya, SMK 1 Palasah, SMK PGRI Jatiwangi dan SMK PUI merupakan kubu korban. Dan kubu lainnya adalah SMK Perjuangan Bangsa Ligung, SMK 1 Jatitujuh, SMK Global Jatitujuh, SMK PGRI Dawuan, SMK Korpri, SMK 1 Kertajati dan SMK Bina Insani Ligung.
Berdasarkan keterangan dari para pelaku, menurut Kapolres bahwa provokasi yang dilakukan oleh siswa-siswi ini diperoleh melalui media sosial, Instragram dan WhatsApp.
“Mereka berkomunikasi melalui media Instagram dan WhatsApp ajakan untuk melakukan tawuran ini,” ungkap Kapolres.
Kemudian ditegaskan Kapolres, “Kita akan dalami kembali motif dari kejadian ini dan kita akan ungkap terkait dengan fungsi dari media tersebut. Kami akan terus melakukan pengembangan penyelidikan karena keterangan yang disampaikan para pelaku belum terbuka semua,” ujarnya.
Saran Kapolres kepada sekolah sekolah “Hendaklah memberikan peraturan yang lebih ketat lagi agar para siswa merasa jera dan takut untuk melakukan pelanggaran,” pungkas nya.
(ws)