Indramayu | sinyalpena.com – Bupati Indramayu Nina Agustina didampingi Sekda Indramayu Rinto Waluyo dan sejumlah kepala perangkat daerah bertemu dengan perwakilan Glendale Konsorsium, di Jakarta, Senin (26/12/2022).
Pertemuan Bupati Indramayu Nina Agustina dengan Glendale Konsorsium, sebuah perusahaan yang berbasis di Jerman ini dalam rangka menindaklanjuti rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu melakukan pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar Sintetis.
Glendale Konsorsium berencana akan berinvestasi di Kabupaten Indramayu pada proyek pengolahan sampah menjadi solar tersebut. Mereka akan memanfaatkan sampah kota yang dihimpun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Direktur Utama PT Glendale Partners, Sukmawati Syukur mengatakan, rencana investasi proyek pengolahan sampah menjadi BBM Solar di Kabupaten Indramayu saat ini sudah masuk dalam tahapan _feasibility study_ (FS).
"Hasil pra FS, dari dua lokasi TPA yang ada di Indramayu, yakni Pecuk dan Gantar, sedang kami kaji untuk menentukan lokasi pabrik kami. Banyak pertimbangan teknis tentunya," katanya.
Didampingi Expert sekaligus Komisaris PT Glendale Partners Mark Murray, Direktur Utama PT Glendale Partners, Sukmawati Syukur menambahkan, nantinya setelah dibangun pabrik akan menghasilkan BBM jenis solar sebanyak 5.000 liter per jam. Pabrik akan beroperasi selama 22 jam per hari sehingga akan menghasilkan sebanyak 110 ribu liter setiap harinya.
Sementara itu Bupati Indramayu Nina mengatakan, dirinya menyambut baik rencana investasi Glendale Konsorsium. Ia berharap, investasi pabrik pengolahan sampah menjadi solar akan dapat membantu masalah persampahan di kota.
Manfaat lain, kata Nina, keberadaan pabrik akan membuka lapangan kerja dan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
"Mohon doanya, semoga investasi terus mengalir ke Indramayu. Biarkan saya bekerja mencari investor untuk kemajuan Indramayu tentunya," tegas Nina.
Selanjutnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu, Aep Surahman menjelaskan, produksi sampah di Kabupaten Indramayu yang ditampung di semua TPA yakni sekitar 1.300 ton per hari.
Diterangkannya, jumlah sampah ini melampaui estimasi kebutuhan pabrik yang setiap harinya membutuhkan sekitar 700 ton sampah per hari.
"Semoga saja setelah tahap FS selesai lalu dilanjutkan ke tahap perencanaan agar segera dibangun," terangnya. (Ws)