Indramayu | sinyalpena.com – Sebagai upaya menjaga keberadaan hutan bakau atau mangrove yang berfungsi untuk mengamankan pantai dari ancaman abrasi. Sebanyak 3.500 pohon bakau ditanaman di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Minggu (13/11/2022).
Penanaman pohon bakau merupakan inisiatif dan kolaborasi antara Patriot Desa Kabupaten Indramayu dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Vokasi Universitas Indonesia (UI) dalam melaksanakan program Gerakan Tanam Bakau (GERTAKU) Tahun 2022 dengan tema “Together for Better Nature” yang didalamnya terdapat tiga rangkaian agenda yaitu Mangrove for Nation (Mantion), Kampanye Peduli Sampah, dan Protect Our Mangrove (Prove).
SSPMD Patriot Desa Kabupaten Indramayu Himi Hilmansyah mengatakan, Mantion (Mangrove for Nation ) merupakan kegiatan sosialisasi bakau yang dilaksanakan pada 5 November 2022 di Balai Desa Eretan Kulon yang dihadiri Ketua Kelompok Pecinta Pantai Eretan (KPPE), Kepala Pelaksana BPBD Indramayu, Ketua Bidang Penghijauan Kelompok Pantai Lestari, Patriot Desa Kabupaten Indramayu, Pemerintah Desa Eretan Kulon dan masyarakat Desa Eretan Kulon.
Kemudian Agenda kedua adalah Kampanye Peduli Sampah yang dilaksanakan 12 November 2022. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk aksi bersih-bersih (Cleanup) sebelum akhirnya akan dilakuakn aksi tanam bakau yang berlokasi di Pantai Eretan Kulon.
Selanjutnya, Prove (Protect Our Mangrove) merupakan acara puncak dari GERTAKAU UI X BEM UI 2022 yaitu penanaman tanaman bakau sebanyak 3.500 bibit yang ditanam di pesisir Pantai Eretan kulon bersama dengan Pemerintah Daerah Indramayu.
Dalam penamaman bakau dihadiri Asisten Daerah I, Patriot Desa Indramayu, UMKM Desa Eretan Kulon, Karang Taruna Desa Eretan Kulon, civitas akademika UI, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Eretan Kulon, Pemerintah Desa Eretan Kulon, media partner, BPBD Kabupaten Indramayu, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Eretan Kulon, LSM Lingkungan dan masyarakat desa Eretan Kulon.
Himi menjelaskan, inisiatif kolaborasi ini mengajak semua elemen untuk peduli terhadap lingkungan pesisir. Karena saat ini terjadi fenomena perubahan iklim di Indonesia dengan gejala-gejala alam yang berdampak negatif ke masyarakat seperti banjir rob.
"Dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi perubahan iklim telah berdampak pada rusaknya pesisir pantai, salah satunya di Desa Eretan Kulon adalah salah satu desa pesisir yang terdampak cukup parah,” katanya.
Sementara itu Kuwu Desa Eretan Kulon Suparmo mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dan peduli terhadap desanya. Sehingga diharapkan upaya yang sudah dilakukan dapat berdampak langsung kepada lingkungan dan masyarakat Desa Eretan Kulon.
"Kegiatan GERTAKU ini merupakan ide dan langkah yang sangat bagus dari mahasiswa UI, langkah ini dapat dibilang efektif dan berdampak besar karena dengan adanya sosialisasi mangrove dan ditanamnya mangrove dapat menyadarkan serta menggerakan masyarakat dan juga menjaga lingkungan," katanya.
Suparmo berarap, program GERTAKU dapat menjadi solusi atas permasalahan lingkungan di Desa Eretan Kulon dan dapat menciptakan kebermanfaatan yang lebih besar untuk masyarakat dan lingkungan.
“Aksi nyata ini harapanya mampu mengatasi masalah yang ada di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, khususnya di Desa Eretan Kulon melalui program GERTAKU. Masyarakat sudah diedukasi dan harapannya tanaman-tanaman bakau dan propagol (bibit) yang telah ditanam di pesisir Eretan Kulon akan terus diawasi dan dimonitoring secara berkala,” tutupnya. (Ramadan)