Indramayu | sinyalpena.com – Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar bersama seluruh kepala daerah se-Indonesia diundang Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pada acara Business Matching Tahap IV di Nusa Dua Bali, Kamis-Jum’at (6-7/10/2022).
Seperti diketahui, Kabupaten Indramayu berhasil meraih Penghargaan Posisi Pertama Produsen Padi Nasional pada 2021 dan menyandang predikat sebagai daerah berprestasi dalam ketahanan pangan. Namum hal ini tidak lantas membuat Pemkab Indramayu berpuas diri. Berbagai upaya untuk mempertahankan predikat tersebut terus dilakukan.
Salah satunya adalah membuat konsep ketahanan pangan di setiap desa. Konsep yang dimaksud adalah upaya mendorong masyarakat desa dengan cara pemanfaatan potensi masing-masing.
Sebelum memenuhi undangan Presiden dan Kapolri di Bali, Bupati Nina Agustina menyempatkan diri mengunjungi 'Puspa Aman' di Desa Singapadu dan Desa Babakan Kabupaten Gianyar Bali, Rabu (5/10/2022).
Puspa Aman (Pusat Pangan Alami, Mandiri, Asri dan Nyaman) adalah konsep menciptakan ketahanan pangan secara mandiri yang sedang dikembangkan di Kabupaten Gianyar. Puspa Aman melibatkan pemerintah desa dan masyarakat dalam upaya penyediaan kebutuhan pangan secara mandiri.
Dalam kunjungan, Bupati Nina Agustina didampingi sejumlah pejabat Pemkab Indramayu diantaranya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aep Surahman, Kepala Bappeda dan Litbang Iin Indrayati dan Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ahmad Budiharto.
Kedatangan Nina dan rombongan disambut istri bupati yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani.
Ida Ayu Ketut Surya Adnyani menyebut, keberhasilan Kabupaten Gianyar dalam program Puspa Aman tidak terlepas dari peran serta masyarakat. Sampai saat ini, sudah terdapat puluhan Puspa Aman yang berkembang di desa-desa di Kabupaten Gianyar.
"Pemerintah daerah hanya mendorong. Semua dikembalikan kepada masyarakat. Jadi harus ada kesadaran masyarakat itu sendiri," papanya.
Usai melakukan kunjungan, Bupati Nina Agustina mengaku mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan yang nantinya dapat diadopsi dan diaplikasikan di Kabupaten Indramayu.
"Alhamdulillah banyak ilmu yang bisa didapat dan insya Allah akan kita adopsi untuk Indramayu," ujar Nina.
Konsep yang diadopsi, lanjut Nina, diantaranya adalah pemanfaatan lahan produktif dan non produktif untuk disulap menjadi kebun-kebun rakyat. Lahan itu disiapkan menjadi kebun bagi tanaman yang dibutuhkan sehari-hari oleh masyarakat. Selain sektor tanaman, ada juga usaha penggemukan ternak sapi.
"Satu sama lain saling terkait, mulai kebun, peternakan sapi sampai pupuk yang diolah juga oleh masyarakat sendiri secara mandiri," pungkasnya. (Sai)