-->

Iklan 4

FKUB Kabupaten Indramayu Tolak Keras Radikalisme dan Komunisme "Pancasila Harga Mati"

SINYAL PENA
Senin, Oktober 03, 2022, Oktober 03, 2022 WIB Last Updated 2022-10-03T12:28:08Z

Indramayu | sinyalpena.com – Menyikapi maraknya ulama di sejumlah daerah yang menggaungkan paham khilafah, serta beberapa kelompok yang terindikasi menggelorakan paham komunisme di Indonesia, ini tentu wajib bagi seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali untuk menentang dan melawan paham yang menyesatkan tersebut, karena akan merongrong idelogi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.


Fenomena tersebut sangat ditentang keras oleh Ketua FKUB Kabupaten Indramayu, KH Amani Lutfi menyampaikan, paham khilafah ini memiliki kesamaan dengan komunis atau PKI.


"Khilafah maupun komunisme tersebut sangat menyesatkan, dan tentu akan merusak ideologi Pancasila yang sangat relevan demi utuhnya NKRI" ujar Lutfi.


KH Amani Lutfi  menyampaikan, kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan. Kelompok-kelompok yang mencoba menghidupkan isu Khilafah dan Komunisme wajib diwaspadai dan diantisipas keberadaannya.


Masyarakat pun diimbau untuk tidak terpengaruh paham tersebut karena dikhawatirkan akan memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa.


Lanjut dia, ideologi Pancasila sebagai dasar negara pun harus terus ditanamkan pada jati diri seluruh masyarakat Indonesia sejak dini pada generasi penerus bangsa.


Menurutnya, dalam menyebarkan paham khilafah dan komunisme ini,para kelompok tersebut meronrong Pancasila dengan cara yang berbeda. Paham Khilafah dan Komunisme merupakan musuh bersama yang harus ditangkal oleh semua elemen masyarakat.


"Propaganda kelompok tersebut menggunakan identitas agama pada masyarakat yang minim pengetahuan keagamaannya, jadi masyarakat harus jeli dan waspada" tutur Lutfi.


Lutfi juga menegaskan, agar masyarakat bisa segera melapor pada aparat TNI-Polri bila menemukan benih-benih penyebaran paham menyesatkan semacam Khilafah maupun paham Komunisme agar segera dapat diantisipasi oleh petugas keamanan setempat. (Sai)

Komentar

Tampilkan

Terkini