Indramayu // sinyalpena.com — Dalam upaya menyelamatkan generasi muda Kabupaten Indramayu dari bahaya penyalahgunaan narkoba, pernikahan dini/seks pra nikah, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Indramayu menyelenggarakan workshop remaja.
Workshop remaja dilaksanakan di dua tempat yang berbeda. Setelah dilaksanakan di Gedung PGRI Kabupaten Indramayu pada Selasa (24/8/2022/ lalu, IBI Kabupaten Indramayu kembali menyelenggarakan workshop yang kedua kalinya.
Kali ini Workshop Remaja dengan tema Optimalisasi Generasi Milenial Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, dan Pernikahan Dini/Sex Pra Nikah diselenggarakan di Gedung Pertemuan Muhammadiyah Kandanghaur pada Selasa (30/08/2022). Pesertanya adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di wilayah bagian barat Kabupaten Indramayu.
Ketua IBI Kabupaten Indramayu Tasiroh menyatakan, tujuan dari diselenggarakannya workshop ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang bahaya efek penyalahgunaan narkoba dan pernikahan dini. Diharapkan pada akhirnya akan dapat menyelamatkan generasi muda khususnya generasi muda Kabupaten Indramayu dari bahaya penyalahgunaan narkoba, pernikahan dini, seks pra nikah, bahkan seks bebas.
Dalam workshop remaja kali ini, tampil sebagai pembicara Kepala DISDUK-P3A Kabupaten Indramayu Takmid yang diwakili Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak Cicih Sukarsih serta Penyuluh Narkoba Ahli Muda dari Balai Narkotika Nasional (BNN) Kota Cirebon Yusdian Abdi Perdana.
Dalam paparannya Cicih mengatakan, kampanye 3 Zero yaitu No Napza, No Pernikahan Dini, dan No Seks Pra nikah sangat penting sebagai bentuk penyelematan generasi muda karena generasi muda saat ini merupakan calon pemimpin di masa yang akan datang.
“Generasi muda saat ini merupakan calon pemimpin masa depan, sehingga perlu kita lindungi dari berbagai bahaya pergaulan bebas,” katanya.
Cicih juga menambahkan, banyak bahaya yang mengintai yang diakibatkan oleh pergaulan bebas diantarnya adalah terserangnya berbagai penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh perilaku seks pra nikah serta narkoba.
“Dampak yang diakibatkan oleh perilaku seks pra nikah dan konsumsi narkoba sangat berbahaya,” tambahnya.
Masih menurut Cicih, salah satu faktor penyebab terjadinya pernikahan dini juga diakibatkan dari perilaku seks bebas tersebut, karena dengan terjadinya pernikahan dini dapat berdampak pada berbagai hal seperti rentan terhadap masalah ekonomi, masalah kesehatan reproduksi, masalah kekerasan dalam rumah tangga serta permasalahan lainnya, sehingga diperlukan adanya pencegahan dan pengawasan terutama pada pergaulan remaja.
“Pernikahan dini memiliki dampak yang cukup besar, sehingga diperlukan pengawasan dan pencegahan terutama dalam pergaulan remaja,” tandasnya.
Senada disampaikan Yusdian yang mengungkapkan bahaya narkoba sangat luar biasa, tidak hanya berdampak bagi kesehatan namun juga bagi kehidupan sosial.
“Bahaya yang ditimbulkan akibat konsumsi narkoba sangat berbahaya dan berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan,” ungkapnya.
Di akhir paparannya Yusdian mengajak generasi milenial untuk bersih dari narkoba denagan melakukan beberapa hal seperti membangun komunikasi yang baik dengan keluarga, selektif memilih teman, aktif pada kegiatan positif di sekolah, cegah dan lapor ke pihak berwenang apabila ada teman yang terjerumus narkoba serta tidak merokok karena rokok adalah pintu gerbang menuju narkoba.
“Mari kita sama-sama hindari narkoba dengan melakukan kiat Bersinar (Bersih Dari Narkoba),” pungkasnya.
Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar yang hadir secara langsung pada workshop remaja kali ini menyerukan agar para remaja tidak mendekati narkotika ataupun pernikahan dini dan sex pra nikah. Tujuannya tidak lain agar generasi milenial Kabupaten Indramayu menjadi insan yang baik, tangguh dan bermanfaat serta bermartabat.
“Saya menyerukan kepada semuanya jangan mendekati narkotika, pergaulan bebas dan pernikahan dini. Ingat mendekatinya saja sudah tidak boleh, apalagi kalian mencoba,” serunya. (Ramadan)