-->

Iklan 4

Bupati Nina Dampingi Menkop UKM Meninjau Kesiapan Program Solar untuk Koperasi Nelayan

SINYAL PENA
Kamis, September 22, 2022, September 22, 2022 WIB Last Updated 2022-09-24T05:50:21Z

Indramayu | sinyalpena.com – Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar mendampingi Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki meninjau kesiapan Program Solar untuk Koperasi Nelayan di Desa Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu, Rabu (22/9/2022).


Kedatangan Menkop UKM Teten Masduki didampingi Bupati Indramayu Nina Agustina beserta tamu undangan lainnya langsung melihat produksi rumput laut milik nelayan Desa Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu.


Usai melihat langsung produksi rumput laut, Menkop UKM Teten Masduki dan Bupati Indramayu Nina Agustina beserta tamu lainnya berdialog bersama sejumlah nelayan.


Dihadapan para nelayan, Menkop UKM Teten Masduki mengatakan Program Solusi Nelayan bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) bagi nelayan di Kabupaten Indramayu.


"Saya dan pak Erik Tohir diminta oleh pak presiden untuk mencari solusi bagi nelayan yakni program untuk kemudahan bagi nelayan untuk mendapatkan solar," katanya.


Mengingat ungkap Menkop UKM Teten Masduki, kesejahteraan nelayan harus menjadi bagian penting dari program pemerintah. Salah satunya Program Solusi Nelayan yang masih ditujukan untuk memberikan kemudahan akses BBM bagi nelayan.


"Karena selama ini para nelayan ini mendapatkan solar dari pengecer sehingga harganya berbeda yakni bisa mencapai 10.000. Jadi nanti kalau kita bangunkan Stasiun Pengisian Bahan Umum Nelayan (SPBUN) di sini atau Pertashop. Nanti bapak-bapak dengan mudah mendapatkan solar, sehingga nantinya harga sama dengan harga di SPBU," ungkapnya.


Menkop UKM Teten Masduki menambahkan, sebagaimana keinginan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait Program Solusi Nelayan ini sesegera mungkin bisa direalisasikan yaitu dalam jangka waktu 3 bulan.


Hal ini karena Pemerintah menyadari BBM termasuk solar bagi nelayan sangat penting. Pihaknya mencatat 60% biaya produksi di kalangan nelayan itu adalah membeli solar, sehingga kemudahan para nelayan untuk mendapatkan solar sudah menjadi komitmen pemerintah dengan harga yang sesuai dengan di SPBU.


"Meski harga BBM naik sekarang ini, tetapi kita mencoba tidak menaikan. Tetapi kenaikan itu kita kompensasi sekarang dengan kemudahan nelayan untuk mendapatkan solarnya, sehingga ketika kita perbaiki akses para nelayan mendapatkan solar bersubsidi ini mudah-mudahan tidak mengurangi pendapatan para nelayan," tambahnya.


Selain itu dengan keberadaan Program Solusi Nelayan ini maka bagi nelayan yang menggunakan mesin berbahan bakar Pertalite harus pindah ke bahan bakar solar. Pihaknya pun akan membantu dengan memberikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui BUMN di Kabupaten Indramayu.


"Tadi saya juga mendengar masih ada yang menggunakan pertalite, maka kita usahakan untuk pindah dari pertalite ke solar, tetapi kemungkinan harus mengganti mesin. Ganti mesin kita hitung kemungkinan setiap nelayan itu 10 juta, kalau ada BRI bisa memberikan KUR katakanlah 10 juta, maka jika dicicil selama 5 tahun itu hanya. 20.000 setiap bulan," paparnya.


Sementara itu Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, potensi alam di Kabupaten Indramayu menjadi kepentingan pemerintah daerah maka tak heran jika sektor pertanian di Kabupaten Indramayu mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian RI sebagai produksi beras terbesar di Indonesia dan memiliki target tertentu untuk tahun berikutnya.


"Kemarin Indramayu mendapatkan penghargaan dari Kementan RI dengan jumlah produksi beras terbesar dan kami harus mempunyai target produksi padi insyallah tahun depan bisa mencapai 1,5 juta ton,"katanya.


Termasuk sektor perikanan di Kabupaten Indramayu bisa ditingkatkan karena belum lama ini Kota Mangga juga mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai kabupaten penyumbang produksi ikan terbesar di Jawa Barat.


"Kami targetkan juga untuk produksi ikan dari nelayan bisa meningkat, karena sampai saat ini nelayan berperan terkait produksi ikan untuk Indramayu terbesar di Jawa Barat," tambahnya.


Bupati Nina mengungkap, persoalan naiknya harga BBM yakni solar menjadi persoalan para nelayan dan sudah tepat kehadiran Program Solusi Nelayan yang diinisiasi Kemenkop UKM bisa membantu nelayan di Kabupaten Indramayu.


"Tetapi kondisi sekarang terkendala karena BBM atau solar. Alhamdulillah dengan kehadiran bapak Menteri, kita meminta solusinya dan Alhamdulillah ada Program Solusi Nelayan. Terlebih yang dapat menjadi calon koperasi penerima  SPBUN ini tidak tanggung-tanggung minta delapan, mudah-mudahan permintaan SPBUN ini bisa di realisasi," ungkapnya. (Ws)

Komentar

Tampilkan

Terkini