Bekasi // sinyalpena.com — Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengadakan musyawarah guru mata pelajaran bahasa Inggris SMP yang digelar di Gedung Guru Metland Tambun Selatan.
Pertemuan kali ini merupakan yang kedua dalam meningkatkan kompetensi para guru di sekolah. Yang dihadiri dari 74 peserta, 10 orang pengurus dan 3 orang tamu pemateri, pada Selasa, (30 Agustus 2022).
Dalam sambutannya, Ketua APKS Bahasa Inggris SMP, Heru S. Prabowo, S.Pd., M.Pd, menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran guru Bahasa Inggris dan menyebutkan bahwa pertemuan hari ini merupakan pertemuan kedua untuk pertemuan ketiga kalinya akan diselenggarakan tanggal 20 September 2022.
Di depan peserta, Heru juga mengatakan bahwa Kabid GTK dan PMP besama staf akan menyampaikan paparan terkait guru tenaga kependidikan dan penjamin mutu pendidikan.
"Di sesi 2 akan ada format ice breaking, media pembelajaran sehingga mudah menguasai tujuan pembelajaran. Bentuknya diskusi dan praktek," ucapnya di depan peserta.
Selain itu, Pemaparan Materi, H. Asep Permana, M.Si dari dinas Pendidikan selaku Kabid Pembinaan GTK dan PMP menjelaskan, pertemuan APKS itu penting untuk peningkatan kompetensi guru, kehadiran di APKS minimal ada 1 guru perwakilan dari sekolah.
Tugas yang hadir menyampaikan kembali hasil pertemuannya kepada guru mapel rumpunnya di sekolah masing-masing.
"Seharusnya yang hadir di APKS ini lebih dari 200 orang sebagai wakil dari seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bekasi. Selain berkegiatan di intern sekolah, guru harus juga berkegiatan di luar lingkungan sekolah untuk bergabung dengan komunitas mapelnya. Dalam setiap pertemuan rutin APKS harus ada tagihannya," kata Asep.
Asep Permana menjelaskan Guru dalam bekerja harus berpusat pada anak. Guru harus bertekad untuk menjadi guru yang disiplin, jangan ada kelas kosong. Kemungkinan mebelair rusak karena guru tidak ada di kelas. Fotocopy saat ulangan siswa sudah tidak boleh lagi.
'sekilas tentang Episode Merdeka Mengajar: Episode 1: UNBK yang sekarang menjadi ANBK. ANBK diikuti oleh 45 siswa dan 5 siswa cadangan. Episode 19: rapor pendidikan. Rapor mutu ada 8 standar. Rapor pendidikan ada merah, kuning, hijau, biru. Episode 5: guru penggerak. Episode 7: sekolah penggerak. Dst," ungkapnya.
Kini Paparan Motivasi oleh Ketua K3S: Rija Sudrajat, menjelaskan tujuan kedatangan ke APKS Bahasa Inggris ialah memberikan semangat dan dukungan kepada para guru yang hadir di kegiatan APKS. Beliau memastikan bahwa tidak ada larangan untuk menghadirinya.
"Kami mendorong untuk terus meningkatkan kompetensi para guru, termasuk dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran," ulasnya.
Paparan Materi 2 oleh staf GTK Bapak Aris Munandar, S.Pd, mengingatkan pentingnya melakukan aktivasi akun belajar.id, karena akun belajar menjadi pintu semua informasi atau SSO=Single Sign On=satu untuk semua.
Aktivasi akun belajar di tingkat SMP baru mencapai 68,93%. Peserta APKS yang belum aktivasi akun, langsung diberikan bantuan untuk mengaktifkan termasuk juga pemanfaatan aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Beliau juga memberikan panduan bagaimana cara mengakses PMM Informasi lengkap tentang RPP, bank soal, dll ada di rumahbelajar.kemdikbud.
"Para guru agar terus meningkatkan penguasaan teknologi, termasuk juga tentang keberadaan pelatihan Google Worksace for Education," ujarnya.
Paparan Materi 3 yang disampaikan iBu Rani dengan memberikan materi Ice Breaking for Teacher, gambaran jenis-jenis media pembelajaran sederhana serta manfaatnya bagi guru.
Ada 40 model Ice breaking untuk efektivitas belajar. Juga bagaimana cara/tips menerapkan ice breaking
dan Peserta dibagi dalam 8 grup. Setiap grup akan membuat presentasi ice breaking," paparnya.
Acara pun ditutup dengan sesi foto bersama serta dilanjutkan dengan briefing evaluasi kegiatan oleh seluruh pengurus yang dipimpin oleh Ketua APKS Bahasa Inggris.
(Mariam)
